Kiat Sukses Menjadi Petani Tembakau | Tembakau dan Cengkeh Indonesia

Kiat Sukses Menjadi Petani Tembakau

HPK taruh disini



Tembakau merupakan salah satu komoditas pertanian andalan terutama untuk beberapa daerah di Indonesia seperti Lombok, Madura, Jember, Probolinggo, Jombang, Temanggung, Garut dll. Ada ratusan ribu petani yang menggantungkan hidupnya pada keberhasilannya menanam tembakau. Penanaman tembakau bisa sangat menguntungkan bila dibudidayakan dengan benar. Ada tiga kunci untuk menjadi petani tembakau yang sukses, Yaitu :
  
1.      Produktivitas (Hasil) Tinggi

Tembakau harus dibudidayakan dengan benar sesuai dengan petunjuk teknis agar mencapai hasil (produktivitas) yang tinggi yaitu lebih dari 2,5 ton per hektar. Beberapa faktor yang mempengaruhi hasil adalah :

a.       Pemilihan Lahan yang Bagus, Terbuka, Tersedia air dan mudah dikerjakan

b.      Varietas tembakau yang ditanam harus sesuai dengan lokasi dan hasil yang diinginkan

c.       Bibit harus bagus, Umur sekitar 40 - 50 hari setelah sebar, Berbatang kokoh, Berakar anyak, sehat dan bebas dari serangan hama dan penyakit tanaman

d.      Jarak tanam yang optimal, sesuaikan dengan jenis dan tipe tembakaunya.

e.       Perngolahan tanah harus baik dan guludan harus besar dan tinggi

f.       Cukup mendapat stress periode

g.      Memperoleh nutrisi yang cukup, pupuk sesuai dengan tahapan dan keutuhan tanaman

h.      Pengairan atau Irigasi harus dilakukan tepat waktu. Untuk jenis tembakau Virginia dan Burley harus dilakukan pengairan lanjutan yaitu pengairan saat daun tinggal 6 lembar

i.        Pemberantasan hama dan penyakit harus dilakukan dengan bijaksana, jangan asal semprot.

j.        Topping harus dilakukan sesuai jenis tembakau, jangan meninggalkan daun terlalu banyak. Topping maksimum 22 – 24 lembar daun per tanaman bila pertumbuhan tanaman cukup kuat

k.      Jaga tunas samping (sucker) tetap bersih. Gunakan obat (suckercide) untuk mengendalikan pertumbuhan tunas samping

l.        Panen tepat pada waktunya.

Masing-masing sub point akan diuraikan dan dibahas lebih rinci secara terpisah

2.      Kualitas Tinggi

Tembakau yang dihasilkan harus mempunyai kualitas yang tinggi petani memperoleh harga yang bagus. Kualitas tembakau biasanya ditandai dengan grade-grade yang berbeda untuk masing-masing perusahaan. Disinilah arti pentingnya petani harus bermitra dengan perusahaan agar mereka mendapat pembinaan yang benar sehingga tembakau uang dihasilkan benar-benar berkualitas bagus.

Kualitas tembakau biasanya ditentukan oleh tebal-tipisnya daun, warna dan aroma tembakau. Para grader menentukan tebal tipisnya daun dengan cara dipegang dan diraba, sedangkan untuk aroma tembakau biasanya dengan cara dicium dan dihisap.

Posisi daun juga akan menentukan kualitas tembakau. Posisi daun bawah biasanya mempunyai kualitas yang kurang bagus dengan ciri-ciri keropos, warna cenderung gelap dan tidak beraroma. Kualitas terbaik biasanya dihasilkan tembakau dari posisi dada. Bila tembakau di topping terlalu tinggi maka daun pucuknya akan mempunyai kualitas yang kurang bagus.

Kualitas tembakau juga dipengaruhi oleh kadar air tembakau (MC) yaitu sekitar 14%. MC yang terlalu tinggi (> 14%) akan menyebabkan tembakau mudah terserang jamur sehingga mutunya akan rendah.

Kadar kotoran juga akan sangat menentukan kualitas tembakau. Kadar kotoran terutama barang-barang yang terbuat dari Plastik harus dibersihkan dari tembakau. Hindari material-material yang terbuat dari plastic (Karung bekas pupuk, karung bekas bedengan dll) untuk proses panen dan pasca panen.
3.      Efisiensi

Petani tembakau adalah seorang pengusaha pertanian sehingga dia harus benar-benar mengelola usahanya secara professional terutama dalam megendalikan ongkos produksi. Petani harus selalu berusaha untuk menghemat dalam setiap pengeluarannya. Beberapa pos pengeluaran yang bisa dihemat adalah :

a.       Biaya sewa lahan

b.      Biaya tenaga kerja

c.       Biaya panen dan pasca panen

d.      Biaya bahan bakar terutama untuk pengeringan tembakau Virginia

Budidaya tembakau memerlukan biaya yang sangat besar sehingga petani harus mengelola pembiayaan tersebut dengan baik. Kisaran biaya usahatani per hektar untuk beberapa jenis tembakau pada tahun 2013 adalah sebagai berikut :

a.       Tembakau Virginia                                    : Rp. 52.500.000 – 55.000.000

b.      Tembakau Burley                                      : Rp. 48.000.000 – 42.000.000

c.       Tembakau kasturi                                      : Rp. 33.500.000 – 35.000.000

d.      Tembakau Rajangan Madura                    : Rp. 21.000.000 – 23.000.000

e.       Tembakau Rajangan Paiton                      : Rp. 31.500.000 – 33.500.000

f.       Tembakau Rajangan Jombang                  : Rp. 32.500.000 – 34.000.000

g.      Tembakau Rajangan Karangjati                : Rp. 25.000.000 – 27.500.000

h.      Tembakau Rajangan Temanggung            : Rp. 31.000.000 – 33.000.000

i.        Tembakau Rajangan Weleri                      : Rp. 32.500.000 – 35.000.000

j.        Tembakau Rajangan Garut                       : Rp. 29.000.000 – 32.500.000

close
==[ Klik disini 2X ] [ Close ]==